Kamis, 03 Desember 2015

Bakteri Acetobacter xylinum dalam Pembuata Nata de Coco

           Bakteri Acetobacter xylinum 
      Dalam Pembuatan Nata De Coco

A. Klasifikasi Bakteri 
   
     Kingdom         : Bacteria
     Phylum           : Proteobacteria
     Class              : Rhodospirillales
     Family            : Acetobacteraceae
     Genus            : Acetobacter

B. Ciri-ciri Bakteri
 
• Termasuk bakteri gram negative karena mengandung subtansi lipid yang lebih tinggi serta dinding selnya lebih tipis.
• Bakteri autotrof karena sumber nutriennya mengandung unsur C,H,O,N atau karbohidrat sebagai penyusun potoplasma.
• Bersifat polar ialah bakteri yang tidak bergerak.
• Kelompok bakteri asam asetat melalui proses oksidasi mental alkohol dapat menghasilkan asam asetat.

C. Peran Bakteri Acetobacter xylinum dalam pembuatan Nata De Coco

          Bakteri Acetobacter xylinum adalah bakteri menguntungkan. Karana dapat digunakan untuk pembuatan Nata de Coco.
          Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang teruji. Bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula (glukosa) menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
          Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen.
          Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asam asetat, asam-asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.

D. Proses Pembuatan Nata de Coco

     Alat dan Bahan :

     1.    Gelas beker ukuran 1 liter atau Panci
     2.    Kompor atau pembakar bunsen
     3.    pH indikator
     4.    Gelas ukur
     5.    Toples
     6.    Kertas saring
     7.    Ember
     8.    Air kelapa
     9.    Gula pasir 
     10.  Asam cuka atau asam asetat glasia
     11.  Bakteri Acetobacter xylinum

      Langkah Kerja :

1.   Didihkan air kelapa sebanyak 1 liter dalam beker glass atau panci diatas pembakar bunsen, tambahkan gula pasir sebanyak 75 gram setiap liter air kelapa. Matikan kompor, kemudian saringlah air kelapa tersebut dengan menggunakan kertas saring.
2.   Setelah dingin ukurlah pH-nya dengan menggunakan pH indikator, apabila pH-nya di atas 4 – 4,5 tambahkan asam cuka sampai pH-nya menjadi 4 – 4,5.
3.   Inokulasikan bakteri Acetobacter xylinum yang diperoleh dari biakan murni sebanyak 165 ml per liter air kelapa kemudian aduk secara merata.
4.   Air kelapa yang telah mengandung bibit masukan ke dalam toples, kemudian tutup dengan menggunakan kertas yang bersih dan simpan di tempat yang aman selama 15 hari.
5.   Setelah 15 hari akan terbentuk lapisan putih di permukaan air kelapa. Angkat lapisan itu dengan menggunakan garpu secara hati-hati.
6.   Buanglah lapisan atau selaput tipis yang melekat pada bagian bawah lapisan putih tadi, kemudian potong-potong lapisan putih yang diperoleh sesuai yang diinginkan, lalu cuci sampai bersih.
7.   Rendam hasil potongan tadi selama 2 -3 hari untuk menghilangkan asamnya, kemudian tiriskan. Setiap hari air rendaman harus diganti dengan yang baru. Bila setelah 3 hari masih terasa asam didihkan selama 10 menit.


Sumber :
http://ksi.fp.uns.ac.id/box/agroteknologi/SEMESTER%203/Mikrobiologi/Acetobacter%20xylinum.pdf
http://www.mengejarasa.com/2014/03/mamakalah-pembuatan-nata-de-coco.html?m=1